BSSN Warning ke Warga RI Jangan Jual HP dan Laptop Bekas
Banyak orang yang langsung menjual perangkat HP dan laptopnya untuk menggantinya dengan yang baru. Namun sebaiknya jangan lakukan itu demi keamanan data.
“Saya menyarankan ke masyarakat kalau misalkan memiliki laptop bekas, HP bekas, itu lebih baik jangan dijual, lebih baik dibiarkan hingga rusak,” kata Ketua Tim Insiden Siber Sektor Keuangan BSSN Sandromedo Christa Nugroho dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (4/1/2023).
Pihak yang tidak bertanggung jawab bisa saja mengambil data yang tersimpan dalam perangkat. Ini bisa dilakukan bahkan saat data atau informasi telah dihapus.
Pemulihan data masih bisa dilakukan, meskipun sudah dihapus dari file trash bin. Hal serupa juga terjadi pada riwayat data yang terhapus pada ponsel.
Sebab pada perangkat terdapat https://kas138beloved.com/ dua jenis memori. Yakni memori volatile dan non-volatile.
Memori volatile adalah jenis memori pada komputasi yang membutuhkan daya untuk menyimpan informasi yang disimpan. Misalnya pada RAM atau random-access memory yang akan hilang saat perangkat mati.
Sementara memori non-volatile merupakan memori dengan data yang bisa ditulis dan dihapus. Namun data akan tetap ada meski perangkat dalam kondisi mati.
“Karena ada memori-memori yang sifatnya bisa jadi metadata, itu kita bisa lakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan teknik digital forensik, dan ada data yang bisa dipulihkan, meski kemungkinan tidak 100 persen data terbaru,” jelas dia.
Masyarakat masih bisa menjual perangkatnya. Namun dengan catatan telah mengganti hard disk dari perangkat yang akan dijual terlebih dahulu.
Cara ini diharapkan dapat menghindari risiko data pribadi diambil pihak lain. “Kami sarankan memori memang diambil dulu sebelum dijual, seperti hard disk, atau tukar dengan hard disk lain, namun kalau misalkan memang bisa, baiknya tidak usah dijual daripada ruginya lebih banyak nanti,” ungkapnya.