Ekonomi China Terbang 4,5%, Pasar Saham Indonesia Kecipratan?

Konsumen China

 Pasar Asia-Pasifik mengalami pergerakan yang beragam akibat lonjakan ekonomi China pada kuartal pertama ini sebesar 4,5% secara year on year (YoY) di atas perkiraan polling Reuters sebesar 4%.

Dampak pertumbuhan ekonomi tersebut menggerakkan mata uang Tiongkok, Yuan yang menunjukkan sedikit penguatan setelah rilis laporan tersebut. Secara harian, Yuan mengalami penguatan dibanding USD sebesar 0,7%.

Pada segmen pasar modal, Per pukul 10.58, Shanghai Composite Index sedikit melemah 0,022% dan disusul penurunan Hang Seng Hongkong sebesar 0,74%.

Pasar Australia atau S&P/ASX 200 juga mengalami penurunan 0,43%. Di sisi Korea, Kospi juga mengalami penurunan sebesar 0,42% dan Kosdaq terkoreksi sebesar 0,33%.

Tren penurunan pasar Asia tiddak terjadi di bursa saham Jepang, Nikkei menguat 0,52% dan disusul penguatan Topix pula sebesar 0,7%.

Pasar Amerika Serikat secara keseluruhan mengalami penguatan dengan S&P500 bertumbuh 0,33%, Dow Jones Industrial Average (DJIA) melesat 0,3%, dan Nasdaq meningkat sebesar 0,28%.

Ekonomi China, Kendaraan EV, dan Saham Perusahaan EV Hongkong

Pengumuman pertumbuhan ekonomi China disampaikan oleh Biro Statistik Nasional China pada Selasa (18/04/2023). Angka ini mengalahkan perkiraan dari polling Reuters sebesar 4% dan merupakan pertumbuhan tercepat sejak kuartal pertama tahun lalu.

Perekonomian China bertumbuh 2,9% pada kuartal ke-4 tahun 2022. Faktor kenaikan tersebut diantaranya didukung oleh penjualan ritel yang juga mengalami lonjakan sebesar 10,6% di bulan Maret, lebih tinggi dari ekspektasi Reuters yang hanya sebesar 7,4%. Hasil industry meningkat sebesar 3,9% untuk bulan Maret lebih rendah dari perkiraan Reuters sebesar 4%.

Tu Le dari Sino Auto Insgihts menyatakan bahwa kendaraan listrik China akan mengambil market share dari produsen asing. Hiphi, Merek kendaraan electric vehicle (EV) mewah China meluncurkan banyak produk.

Produsen mobil BYD tidak mau ketinggalan juga dengan mulai memasuki kendaraan listrik premium bermerek Yangwang dengan harga mulai dari CNY 1 juta atau Rp 2,1 miliar.

Sementara itu, produsen asing, seperti BMW, Mercedes Benz, Audi yang menjadi tantangan China untuk mengambil market share-nya telah memiliki bisnis konvensional yang kuat di sektor premium namun produk EV nya belum menemukan titik terang.

Perusahaan kendaraan EV Hong Kong, Nio, Xpeng, dan Li Auto bergerak berlawanan dengan pasar Hang Seng yang terkoreksi pada Selasa. Saham-saham tersebut mengikuti pergerakan saham Amerika Serikat, sesuai bursa mereka terdaftar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*