Gawat! Negara Ini Rentan Hancur Imbas Cuaca Mendidih

Pemandangan Lembah Chiba, yang menampung penyu air yang terancam kehilangan habitat alaminya akibat kekeringan di wilayah tersebut, di Nabeul, Tunisia pada 11 April 2023. (Yassine Gaidi/Anadolu Agency via Getty Images)

Gelombang panas tengah terjadi di beberapa negara. Bahkan cuaca ekstrem ini bisa mengganggu kestabilan sebuah negara.

Dilansir dari CNN International, setelah menganalisis kumpulan data suhu dan model iklim selama 60 tahun, para peneliti berhasil membuat daftar negara yang berpotensi tinggi menjadi ‘titik panas’ dari gelombang panas berisiko tinggi dan rentan mengalami ‘kehancuran’.

Deretan negara tersebut adalah Afghanistan, Papua Nugini, Guatemala, Honduras, dan Nikaragua. Menurut laporan studi yang dipublikasikan Nature Communication, negara-negara tersebut dinilai sangat rentan karena peningkatan populasi negara terjadi sangat cepat, tetapi akses perawatan kesehatan dan pasokan energinya terbatas sehingga mampu merusak daya tahan terhadap suhu ekstrem.

“Ada bukti bahwa daerah-daerah itu mungkin akan mengalami gelombang panas yang besar dan mereka tidak siap untuk itu,” ujar profesor ilmu atmosfer di University of Bristol, Dann Mitchell, dikutip Sabtu (29/4/2023).

Menurut Mitchell, Afghanistan adalah negara yang berisiko paling tinggi. Sebab, masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi saat ini mampu menimbulkan kesulitan besar bagi negara di Asia Selatan itu. Ia menilai, dampak yang dialami Afghanistan akan memburuk bila potensi rekor panas ekstrem terjadi.

“Afghanistan sedang berjuang dengan masalah sosial dan ekonomi yang mengerikan. Selain itu, Afghanistan juga mengalami pertumbuhan populasi yang semakin terekspos pada masalah sumber daya yang terbatas,” tulis laporan studi.

Gelombang panas adalah salah satu fenomena yang memiliki dampak negatif besar bagi suatu negara. Sebab, fenomena tersebut dapat menurunkan kualitas udara, meningkatkan kondisi kekeringan, meningkatkan risiko kebakaran hutan, hingga dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur.

Selain itu, gelombang panas juga bisa merugikan kesehatan manusia, seperti meningkatkan risiko sakit kepala, pusing, mual, kehilangan kesadaran, hingga heat stroke alias cedera panas serius yang berisiko kecacatan permanen atau kematian. Maka dari itu, panas ekstrem sering kali disebut sebagai salah satu bencana alam yang paling mematikan.

Beberapa waktu belakangan ini, cuaca panas ekstrem terjadi di beberapa wilayah di dunia, seperti Indonesia, China, Thailand, Bangladesh, Myanmar, Laos, dan India juga mengalami fenomena serupa. Bahkan, Bangladesh sempat menembus suhu di atas 50 derajat celsius.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*