Macet Horor Jakarta Makin Ngeri, Jokowi Sampai Sering Ngeluh

Kondisi kemacetan lalu lintas di Jalan Wolter Monginsidi, Jakarta Selatan, Senin, (17/4/2023). Jalan makin macet setelah rekayasa lalu lintas di simpang Pasar Santa dilakukan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Kemacetan parah yang terjadi di persimpangan sekitar Pasar Santa, Jakarta Selatan kemarin (17/04/2023) dikeluhkan masyarakat dan pengguna jalan. Kendaraan bertumpuk dan adu klason di persimpangan Pasar Santa ke arah Jalan Wolter Monginsidi.

Sejumlah pemotor juga akhirnya menerobos trotoar di sisi kanan dan kini Jalan Wolter Monginsidi. Lalu lintas menjadi berantakan.

Kemacetan parah ini terjadi karena adanya rekayasa lalu lintas akibat penutupan u-turun atau putaran balik. Kendaraan dari Jalan Wijaya I tak bisa lagi langsung belok kanan ke Jalan Kapten Tendean. Sedangkan kendaraan dari Jalan Wijaya I yang hendak menuju Jalan Kapten Tendean harus belok kiri ke Jalan Wolter Monginsidi lalu mengarah ke Jalan Senopati, masuk ke Jalan Suryo baru belok kiri ke Jalan Kapten Tendean.

Masyarakat dan pengguna jalan pun mengeluh akibat kemacetan yang terjadi di Jalan Wolter Monginsidi kemarin. Sampai akhirnya macet bisa diurai dengan membuka kembali putaran balik atau u-turn untuk sementara waktu.

Kejadian macet horor di kawasan sekitar Pasar Santa adalah salah satu dari banyaknya titik macet di Jakarta. Dalam laporan Tomtom Traffic Index, Jakarta merupakan salah satu kota macet di dunia.

Laporan Tomtom Traffic Index berisi 390 kota pada 56 negara dan 6 benua. Dalam laporan itu, Jakarta disebut berada di urutan ke-29.

Tahun lalu, Tomtom mencatat rata-rata waktu tempuh jarak 10 km di Jakarta mencapai 22 menit 40 detik. Ternyata jarak tempuh itu meningkat 2 menit 50 detik dari tahun sebelumnya, dikutip Selasa (18/4/2023).

Tomtom juga melaporkan berapa tambahan waktu yang dibutuhkan saat jam sibuk di pagi dan malam hari di Jakarta. Tercatat pagi hari bertambah 11 menit untuk 10 km perjalanan, sedangkan waktu lebih lama dibutuhkan pada malam hari yakni 18 menit per 10 km perjalanan.

Sementara itu lama jam sibuk per tahun di Jakarta mencapai 214 jam. Rata-rata kecepatan pada jam sibuk tahun 2022 lalu mencapai 22 km/jam.

Tomtom juga mencatat hari terburuk atau hari paling macet di Jakarta terjadi pada 9 Desember 2022 lalu. Hari itu rata-rata masyarakat Jakarta harus berkendara 10 km dalam waktu hampir setengah jam atau 29 menit 30 detik.

Akibat Jakarta sering macet, Presiden Jokowi pun sering mengeluh juga. Pada satu kesempatan menurut Jokowi salah satu biang kerok macet Jakarta adalah pertumbuhan kendaraan tak terkendali.

“Akibatnya kita sekarang macet di mana-mana. Di Jakarta macet, seperti saya pergi ke Surabaya macet, ke Bandung macet, terakhir ke Medan macet, karena memang penjualannya untuk mobil mencapai 1.048.000 dan kendaraan bermotor 5.221.000. Angka yang sangat besar sekali,” keluh Jokowi seperti dikutip.

Selain karena pertumbuhan kendaraan, macet juga disebabkan karena keterlambatan pembangunan transportasi publik. Sehingga masyarakat beramai-ramai menggunakan kendaraan pribadi.

“Tidak hanya di Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Semarang, di Makassar juga sudah macet semuanya karena kita terlambat membangun transportasi publik,” sebut Jokowi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*