Ketua Umum DPP PDI Perjuangan atau PDIP, Megawati Soekarnoputri mengingatkan para simpatisan, relawan hingga pendukung Ganjar-Mahfud tidak gampang untuk digoyang.
Menurut Mega, meski saat ini pemerintah gencar memberikan bantuan sosial, namun simpatisan, relawan dan pendukung Ganjar-Mahfud tidak akan beralih ke pasangan Capres-Cawapres lain.
“Siapa yang dapat Bansos, enggak apa-apa terima saja, tapi nanti nyoblosnya jangan goyang loh,” ujar Megawati saat sambutan di kampanye akbar Ganjar-Mahfud di GBK, Sabtu (3/2/2024).
Megawati mengingatkan, bansos ataupun bantuan langsung tunai (BLT) merupakan uang rakyat dan harus dikembalikan ke rakyat.
Oleh karena itu, Megawati meminta simpatisan, relawan dan pendukung Ganjar-Mahfud tetap mengawal distribusi bansos atau BLT agar tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok. Apalagi untuk kepentingan pemenangan Pilpres 2024.
Baca Juga: Pidato Megawati di Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud Sindir Penguasa yang Intimidasi Rakyat
“Pertanyaan saya, kalau belum jadi presiden sudah intimidasi rakyat, sudah pakai uang negara, itu pemimpin yang benar yang bagus atau tidak? ingat nyoblosnya 5 menit, salah pilih pemimpin ngerasain akibatnya 5 tahun loh,” ujar Megawati.
Lebih lanjut Megawati juga mengingatkan aparatur negara, menteri, presiden adalah rakyat Indonesia. Sehingga tidak perlu menggunakan kekuatan untuk mengintimidasi rakyat.
Terlebih dalam konstitusi telah ditetapkan setiap warga negera Indonesia punya kedudukan yang sama di mata hukum.
“Polisi, tentara jangan lagi intimidasi rakyat, PDIP adalah partai yang sah di negeri ini dan diiziinkan mengikuti Pemilu dan Pemilu adalah hak raykat bukan kepunyaan kalian. Ingat,” tegas Megawati.
Selain Megawati, kampanye akbar Ganjar-Mahfud itu juga dihadiri menteri di Kabinet Indonesia Maju yang berstatus kader PDI-P.
Baca Juga: Ternyata Mahfud MD Minta Restu Megawati untuk Mundur Jadi Menterinya Jokowi
Yakni Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, serta Menteri Pendayagunan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas.
Tak hanya menteri, mantan Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga ikut serta pada kampanye terbuka Ganjar Mahfud tersebut.