Program Mobil Listrik Amerika Terancam “Mati DIni” Karena Ini

Mobil Tesla dimuat ke operator di pabrik mobil listrik Tesla di Fremont, California. (AP/Ben Margot)

  • Hampir separuh orang Amerika tidak akan membeli kendaraan listrik sebagai mobil berikutnya.
  • Hanya 19% responden jajak pendapat mengatakan mungkin mereka akan membeli EV sebagai mobil berikutnya.
  • Kurangnya opsi pengisian daya dan tingginya biaya membuat mobil listrik bukan pilihan

Hampir separuh orang Amerika dalam jajak pendapat terbaru mengatakan kecil kemungkinannya mereka akan membeli kendaraan listrik sebagai mobil mereka berikutnya.

Alasan mereka sebagian besar mengarah kepada kurangnya opsi pengisian daya dan tingginya biaya sebagai hambatan utama untuk beralih ke listrik.

Jajak pendapat oleh Institut Kebijakan Energi di Universitas Chicago dan Pusat Riset Urusan Publik Associated Press-NORC menemukan bahwa ada 47% orang dewasa di AS mengatakan kecil kemungkinannya mereka akan membeli EV sebagai mobil berikutnya.

Hanya 19% responden yang mengatakan “sangat” atau “sangat” mungkin mereka akan membeli EV.

Hampir 80% masyarakat menyebutkan kurangnya infrastruktur pengisian daya sebagai alasan utama untuk tidak membeli EV.

Kekhawatiran yang konsisten di antara penduduk kota, pinggiran kota, dan pedesaan, menurut jajak pendapat tersebut.

“Meskipun ada banyak minat untuk membeli kendaraan listrik, biaya di muka yang tinggi untuk memilikinya dan kekhawatiran tentang infrastruktur pengisian daya negara menjadi hambatan bagi lebih banyak orang yang mengendarainya,” kata Jennifer Benz, wakil direktur AP-NORC Center dalam sebuah pernyataan yang dikutip CNBC International.

“Kebijakan yang meredakan kekhawatiran ini akan menjadi komponen kunci dalam membangun dukungan untuk masa depan EV” tambahnya.

Untuk diketahui jajak pendapat, yang dilakukan dari 31 Januari hingga 15 Februari, mewawancarai 5.408 orang dewasa di seluruh negeri.

Jajak pendapat memiliki margin kesalahan pengambilan sampel plus minus 1,7 poin persentase.

Temuan tersebut muncul saat pemerintahan Biden mendorong untuk secara agresif meningkatkan penjualan EV dan mentransisikan negara tersebut ke energi bersih.

Gedung Putih telah menetapkan tujuan bahwa hingga setengah dari semua penjualan kendaraan baru akan menjadi listrik pada tahun 2030 untuk memangkas emisi dan memitigasi perubahan iklim.

Pemerintah AS pada bulan Februari mengatakan ingin melihat setidaknya 500.000 pengisi daya kendaraan listrik di jalan negara pada akhir dekade ini .

Mereka juga meluncurkan serangkaian inisiatif termasuk komitmen dari perusahaan yang membangun dan mengoperasikan jaringan pengisian daya, seperti Tesla, General Motors, Ford dan ChargePoint.

Hasilnya juga datang karena Badan Perlindungan Lingkungan diperkirakan akan mengumumkan batas signifikan pada emisi knalpot yang dapat membutuhkan sebanyak 67% kendaraan baru yang dijual di AS pada tahun 2032 untuk sepenuhnya bertenaga listrik.

Batasan seperti itu akan menjadi peraturan iklim paling agresif di negara itu dan akan menimbulkan tantangan bagi pembuat mobil.

Tetapi kebijakan yang dirancang untuk meningkatkan jumlah EV di jalan raya mungkin kurang populer di seluruh negeri.

Jajak pendapat juga menemukan bahwa hanya 35% orang Amerika yang mendukung penetapan aturan emisi mobil yang lebih ketat untuk mendorong pembuat mobil meningkatkan penjualan EV.

Hanya 27% mendukung yang mengharuskan semua penjualan mobil baru menjadi kendaraan listrik atau hibrida pada tahun 2035.

Untuk membantu biaya pembelian dan kepemilikan EV, 49% orang Amerika mendukung pemerintah federal dengan memberikan kredit pajak, rabat tunai, atau insentif keuangan lainnya untuk energi bersih.

Undang-Undang Pengurangan Inflasi, misalnya, telah menetapkan standar manufaktur untuk EV baru agar dapat memenuhi syarat untuk kredit pajak US$ 7.500. Sementara ada 46% lainnya mendukung peningkatan pendanaan federal untuk infrastruktur EV, seperti stasiun pengisian daya.

Beberapa orang Amerika akan memilih EV karena perubahan iklim, dengan 35% mengatakan bahwa membatasi jejak karbon pribadi mereka adalah alasan utama dan 31% mengatakan itu alasan kecil.

Survei tersebut juga menemukan bahwa sekitar separuh orang Amerika berpendapat bahwa kebijakan iklim itu penting, meskipun pandangan ini sebagian besar bersifat partisan.

Meskipun kalau kita lihat data EV-Volumes,penjualan mobil listrik global terus meningkat tiap tahun. Pada 2022, volume penjualannya bahkan sudah menembus 10 juta unit, rekor tertinggi dalam satu dekade terakhir.

Dari seluruh mobil listrik yang terjual di pasar global pada 2022, sekitar 73% merupakan mobil tipe battery electric vehicle(BEV), sedangkan 27% sisanya tipe plug-in hybrid vehicle (PHEV).

Pada 2022 Tiongkok menjadi pasar mobil listrik terbesar, dengan pangsa 59% dari total volume penjualan BEV dan PHEV global.

Tak hanya pasar, Tiongkok juga menjadi negara produsen utama. Sekitar 6,7 juta unit atau 64% dari total mobil listrik yang terjual pada 2022 diproduksi di Tiongkok.

Bagaimana Dengan Indonesia?

Kendaraan listrik alias electric vecicle/EV tengah diusahakan melampaui target pemerintah dalam mewujudkan transisi energi di Tanah Air. Beberapa waktu terakhir kendaraan berbasis EV bisa dibilang menjadi primadona masyarakat Indonesia.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatatkan ada 2 jenis mobil listrik yang kini beredar di pasaran Tanah Air yaitu battery electric vehicle (BEV) dan hybrid electric vehicle (HEV).

Sebagai informasi, mobil listrik jenis BEV ini sepenuhnya menggunakan energi baterai di mana dayanya bisa diisi ulang menggunakan jaringan listrik rumah atau melalui Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Sementara, untuk mobil listrik tipe HEV atau lebih dikenal dengan mobil hybrid memiliki 2 jenis mesin penggerak yakni mesin konvensional yang menggunakan bahan bakar bensin ditambah dengan mesin berbasis baterai listrik.

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil listrik baik jenis BEV maupun HEV mengalami peningkatan signifikan pada 2022.

Berdasarkan data di atas, terlihat pada 2018 sama sekali belum ada penjualan wholesale mobil listrik di Indonesia, baik tipe BEV maupun HEV.

Namun, pada  2019 mobil hybrid atau HEV sudah masuk ke Tanah Air dan berhasil mencetak penjualan sebanyak 787 unit. Namun BEV masih 0.

Wajar saja, pada tahun 2019 masyarakat belum terlalu mengenal apa itu mobil listrik, masyarakat juga belum memiliki banyak pilihan dengan harga yang pas. Di Tahun 2019 juga pemerintah belum seaktif seperti sekarang ini mendukung transisi energi.

Berdasarkan data tersebut, mobil listrik jenis BEV baru memiliki catatan penjualan wholesale di dalam negeri mulai 2020.

Namun, selama periode pandemi 2020-2021 pada kenyataannya mobil hybrid jauh lebih dominan.

Kemudian titik balik terlihat pada 2022, di mana penjualan wholesale mobil listrik BEV naik sekitar1.400%(yoy) hingga mencapai 10.327 unit. Capaian tersebut jauh di atas mobil hybrid di mana angka wholesale-nya 5.100 unit, dengan tingkat pertumbuhan sekitar 106% (yoy) pada 2022.

Jika mengikuti tren minat untuk mobil listrik ini di Indonesia cukup menggeliat. Namun, Masalahnya, stasiun pengisian baterai listrik alias infrastrukturnya masih begitu terbatas. Melansir dari laporan Institute for Essential Sevices Reform (IESR) melaporkan hal yang sama bahwa Adopsi EV terhambat oleh kurangnya infrastruktur.

IESR melaporkan, adopsi EV memang mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir, meski mengalami pertumbuhan yang begitu besar di tahun 2022, tingkat adopsi EV masih jauh dari target NDC Indonesia.

Infrastruktur pengisian daya yang tidak memadai, biaya di muka yang tinggi, dan kemampuan mengemudi, persepsi konsumen dan kurangnya pemahaman tentang EV menjadi persoalan yang mesti diperhatikan pemerintah selain mendorong banyaknya penggunanya.

Ketersediaan infrastruktur pengisian daya memainkan peran penting dalam adopsi EV mengurangi kecemasan jangkauan konsumen karena sebagian besar EV memiliki jarak mengemudi atau berkendara yang lebih rendah dibandingkan ke ICEV.

IESR juga menguak bahwa jarak berkendara adalah hambatan utama untuk adopsi EV. Selain itu, durasi pengisian daya yang lama, rendah kinerja, dan jangkauan perjalanan EV yang terbatas juga dianggap sebagai penghalang

Berdasarkan laporan Institute for Essential Services Reform (IESR), ada 71,2% responden menganggap kesulitan terbesar karena sulitnya mencari stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).

Kemudian, ada pula 62% responden merasa adopsi kendaraan listrik di Indonesia cukup sulit karena harganya yang mahal. Terbatasnya jangkauan turut berkontribusi sebagai penghambat adopsi EV menurut 52% responden. Berikut rincian lengkapnya.

Jika kita berkaca pada Norwegia, sebagai salah satu negara yang paling berhasil mengembangkan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai, peran infrastruktur tempat pengisian baterai ternyata cukup besar dalam memromosikan penggunaan kendaraan listrik pada masyarakat.

Riset yang menganalisis kemajuan mobil listrik pada periode 2009-2019 di Norwegia menunjukkan penempatan pos pengisian baterai listrik di suatu daerah mampu mendorong tingkat kepemilikan kendaraan listrik hingga lebih dari 200%.

Pertumbuhan ini tercapai dalam kurun waktu 5 tahun setelah pemasangan unit pengisian baterai listrik.

Bahkan meski fasilitas pengisian baterai di rumah (home charging) sudah tersedia, keberadaan tempat pengisian baterai tetap dianggap sebagai stimulus peningkatan penggunaan kendaraan listrik.

Maka dari itu, jika Indonesia mau memperbanyak mobil listrik, maka stasiun pengisian baterai listrik harus diperbanyak. Penggunanya juga harus mendapatkan insentif yang menarik.

Melihat data di atas, maka percepatan penyediaan stasiun pengisian baterai listrik juga perlu dilakukan dengan meningkatkan produksi dalam negeri.

Lembaga Inpeksi Teknik Kementerian ESDM yang mengawasi kelayakan operasional SPKLU juga harus aktif dan diandalkan.

Tanpa adanya pengawas maka layanan yang diberikan kepada pengguna kendaraan listrik dapat “dipermainkan”. Misal tidak ada perbaikan segera untuk unit yang rusak atau daya yang diberikan tidak sesuai spesifikasi.

Sebagai contoh, setiap SPBU Pertamina diawasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat. Harapannya, kewenangan Kementerian ESDM ini juga pun bisa dikolaborasikan dengan pihak lain khususnya pemerintah daerah.

 

Ini 4 Calon Pemenang Perang Nuklir, Intip Kekuatannya!

Jet tempur F-22 AS meluncur setelah mendarat selama latihan udara bersama dengan Korea Selatan di Gunsan, Korea Selatan, Selasa (20/12/2022). Amerika Serikat mengerahkan sejumlah jet tempur pengebom dan siluman berkemampuan nuklir ke Semenanjung Korea. Pengerahan itu dilakukan dalam sebuah latihan unjuk kekuatan kepada Korea Utara usai adik perempuan Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengancam akan menguji coba rudal balistik antarbenua dengan jarak sesungguhnya yang dapat mencapai daratan AS. (South Korean Defense Ministry via AP)

  • Belakangan perang nuklir kembali menyelimuti negara-negara di dunia. Belum usai ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina, kini harus dihebohkan dengan China Vs Taiwan.
  • Hingga kini, negara-negara yang terlibat tengah aktif melakukan latihan khusus untuk berperang.
  • Jika perang nuklir terjadi negara mana yang paling berdaya? Ini dia negara dengan kekuatan militer terkenal di dunia.

Baru-baru ini perang kembali menyeruak di negara-negara di dunia. Kabar tersebut juga ternyata turut mengancam Asia. Hal ini tak lain karena masalah China dan Taiwan. China melakukan latihan militer dengan aksi “tembak langsung”.

Diketahui kapal perang dan jet tempur juga wara-wiri “mengepung” Taipe. Panas China dan Taiwan membuat Presiden Xi Jinping buka suara. Ia meminta militer bersiap untuk perang sebenarnya.

“Memperkuat pelatihan militer yang berorientasi pada pertempuran yang sebenarnya” katanya ke angkatan bersenjata China (PLA), sebagaimana dilaporkan CCTV, dimuat AFP, Rabu (12/4/2023).

Komentar Xi ini terungkap dalam inspeksi angkatan laut China Selasa. Ini dilakukan tak lama setelah China melakukan tiga hari latihan militer besar-besaran yang dilakukan untuk”memblokade” Taiwan.

China murka akibat kedatangan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen minggu lalu ke Amerika Serikat (AS). Di mana Tsai bertemu dengan sekelompok anggota parlemen bipartisan, termasuk Ketua DPR AS, Kevin McCarthy.

Sementara itu, AS mengatakan kapal perusak berpeluru kendali USS Milius telah melintasi wilayah Kepulauan Spratly di LCS. Hal ini terjadi saat China dan Taiwan panas sial Taiwan.

Dalam pengumumannya, Angkatan Laut AS mengatakan kapal itu melintas dalam misi kebebasan navigasi. Mereka juga menambahkan pelayaran kapal itu telah sesuai dengan peraturan internasional.

Sebenarnya sejumlah analis sudah mengingatkan semakin tingginya potensi perang. Peneliti dan penulis Jonathan D.T. Ward mengatakan hal tersebut akibat semakin dekatnya AS dan Taiwan..

“Dunia telah menyaksikan satu rezim otoriter mengobarkan perang melawan tetangga yang demokratis,” ujarnya dalam bukunya yang berjudul The Decisive Decade and China’s Vision of Victory yang, dikutip Express.

Serangan kepada Taiwan dari China sendiri juga bukanlah merupakan isu yang baru-baru terangkat. Pada 2021, Menteri Pertahanan (Menhan) Taiwan, Chiu Kuo Cheng memprediksi invasi Beijing ke wilayah itu akan terjadi pada 2025 mendatang.

Bukan Hanya China Vs Taiwan, Rusia Juga Unjuk Gigi

Tak hanya China Vs Taiwan dan AS, persiapan perang nuklir juga menyelimuti Rusia. Siapa yang tak kenal Rusia yang invasinya awal tahun 2022 lalu cukup membuat gonjang-ganjing dunia.

Rusia diketahui melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antar benua (ICBM). Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kru tempur berhasil meluncurkan ICBM “canggih” dari sistem rudal darat bergerak, dilokasi uji Kapustin Yar, Selasa waktu setempat.

Peluncuran ini memungkinkan untuk mengonfirmasi kebenaran desain sirkuit dan solusi teknis yang digunakan dalam pengembangan sistem rudal strategis baru.

Tetapi kementerian tidak merinci jenis rudal yang digunakan dalam peluncuran Selasa. Badan itu hanya mengatakan tujuan latihan untuk menguji peralatan tempur canggih rudal balistik antarbenua.

Namun pada Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ICBM jenis baru akan dikerahkan sekitar tahun ini, menyusul laporan AS bahwa senjata tersebut telah gagal tes sebelumnya.

ICBM itu adalah Sarmat atau dijuluki “Setan 2” yang oleh analis Barat disebut mampu membawa banyak hulu ledak nuklir dan salah satu rudal generasi baru Rusia yang tak terkalahkan.

Hal ini menimbulkan ketakutan baru soal potensi perang nuklir. Sejak mengirim pasukan ke Ukraina tahun lalu, Presiden Vladimir Putin telah mengeluarkan peringatan terselubung bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir di sana jika Rusia terancam.

Ini kemudian diikuti dengan langkah Putin menangguhkan partisipasi dalam perjanjian New START dengan AS. Di mana kedua negara sepakat untuk membatasi cadangan nuklir dan tunduk pada inspeksi bersama.

Kurang dari tiga minggu lalu, Putin juga mengatakan dia akan mengerahkan senjata nuklir taktis di tetangga dan sekutunya Belarusia, membawa senjata itu ke depan pintu Uni Eropa. Kedua langkah itu langsung mendapat kecaman dari NATO.

Ancaman Perang Nuklir! Siapa yang Paling Berdaya?

Ketegangan geopolitik antar negara ini dikhawatirkan akan memicu Perang Dunia yang melibatkan senjata nuklir.

Pasalnya, negara terkait yang disebut tadi memiliki hulu ledak nuklir yang sangat besar hingga di atas 5 ribu unit. Tim Riset CNBC Indonesia mencoba menelusuri satu-per satu kekuatan militer negara yang tengah bersitegang ini.

Menilik laporan International Institute for Strategic Studies (IISS), ada beberapa negara di dunia yang memang memfokuskan untuk anggaran militer di negaranya. Dari jajaran tersebut, 2 negara dengan ekonomi terbesar di dunia bercokol diposisi paling awal.

Anggaran belanja militer Amerika Serikat mencapai US$754 miliar pada 2021. Nilai itu jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lainnya di dunia.

Sementara, China berada di urutan kedua dengan anggaran belanja militer sebesar US$207,3 miliar. Kemudian, anggaran belanja militer Inggris tercatat sebesar US$71,6 miliar pada tahun lalu.

Amerika Serikat

Siapa tak mengenal AS, negara yang kerap dijuluki dengan superpower, adidaya, serta adikuasa yang doyan perang dan ikut campur urusan negara lain. Konflik memang seringkali terjadi di wilayah Timur Tengah yang berujung pada ketegangan ekonomi.

Momentum ini justru di manfaatkan oleh Amerika Serikat (AS) untuk negaranya dalam hal mendulang keuntungan. Bukan tanpa alasan, saat perang terjadi, peralatan perang hingga bantuan pasukan militer tentu dibutuhkan. Bukan hanya personel militer yang begitu terlatih. AS juga memiliki sejumlah peralatan canggih yang ditakuti dunia.

Bukan tanpa alasan, AS AS memiliki sejumlah perusahaan pembuatan peralatan militer hingga kendaraan tempur. Perusahaan-perusahaan itu, seperti Lockheed Martin Corp, General Dynamics dan United Technologies Corp.

Masing-masing perusahaan itu memiliki hasil produksi yang berbeda. Lockheed Martin Corp dikenal sebagai perusahaan pembuatan pesawat tempur, seperti jet tempur F-16, F-22, dan F-35.

Ada pula General Dynamics dikenal sebagai perusahaan pembuatan senjata, rudal, kapal perang, kapal selam, dan roket. Selanjutnya United Technologies Corp merancang dan menjual sistem yang canggih untuk helikopter militer, sistem autopilot, dan sistem peringatan senjata berpemandu laser.

Sejumlah negara membeli senjata buatan AS, seperti Indonesia, Arab Saudi, dan sejumlah negara yang sedang berperang. Kemudian pada 2017, negara-negara seperti Israel, Inggris, Mesir, Irak, dan Australia juga ikut membeli senjata AS.

Memang, senjata yang pernah dibuat AS tak pernah diragukan oleh negara-negara di dunia. Berikut 7 Senjata Tercanggih yang Pernah Dibuat AS.

Senjata laser mematikan berteknologi tinggi sudah dikembangkan beberapa negara di dunia, bahkan Amerika Serikat (AS) telah menggunakannya sebagai bagian dari kekuatan militer.

Penyempurnaan senjata yang didesain tanpa peluru ini terus dilakukan. Tidak hanya itu senjata laser mematikan ini memiliki karakter yang terbilang unik, karena kecepatannya langsung dapat menyasar ke target musuh yang diinginkan.

Bahkan, AS tak hanya penjualan senjata dan pengiriman pasukan militer, tetapi juga menjual bahan bakar untuk kendaraan tempur. Dua negara yang membeli bahan bakar tersebut yakni Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Tak diragukan memang kekuatan militer AS . Pada 2020, AS berada di peringkat 1 dari 138 dari negara-negara yang ditinjau oleh Global Firepower.

Tak tanggung-tanggung, Washington mengalokasikan US$ 750 miliar untuk anggaran militernya.

AS menghabiskan sebagian besar anggarannya untuk militernya. Sekarang pun, belum ada negara lain yang benar-benar dapat mengancam kekuatan militer AS. Pengeluaran militernya terus meningkat sebesar 7% selama dekade terakhir.

Kekuatan daratnya begitu tangguh. Negeri Paman Sam ini diperkirakan memiliki sekitar 1.400.000 personel militer aktif dan 860.000 personel cadangan.

Sehingga, AS memiliki total personel militer sebanyak 2,26 juta personel. Selain memiliki jumlah tentara yang cukup banyak, kendaraan tempur AS juga sangat mumpuni. Untuk tank saja, AS memiliki 6.289 unit.

China

Dalam satu dekade terakhir, kekuatan militer China terus dipacu. China meningkatkan anggaran militer, jumlah tentara, angkatan laut, hingga nuklir mereka.

Berdasarkan data Statista, China berada di posisi 3 dalam peringkat kekuatan militer dunia. China kini memiliki 2 juta tentara aktif. Platform penyedia data asal Jerman, China adalah yang terbesar dalam hal jumlah tentara aktif.

China saat ini sedang membangun angkatan bersenjatanya dengan cepat, yang terbaru dengan peluncuran kapal induk baru.

Presiden Xi Jinping telah memerintahkan angkatan bersenjata China untuk melakukan modernisasi pada tahun 2035. Xi mengatakan negaranya harus menjadi kekuatan militer kelas dunia, yang mampu berperang dan memenangkan perang pada tahun 2049.

Meski bukan yang terkuat, China memiliki kapal Angkatan Laut terbesar di dunia. Fujian, kapal induk tipe 003, diluncurkan di Shanghai pada Juni dan merupakan kapal perang paling canggih yang pernah dibuat di China.

Kapal itu adalah kapal induk ketiga China dan, tidak seperti dua lainnya, kapal itu dirancang oleh para insinyur China.

Profesional militer mengatakan sistem peluncuran pesawat elektromagnetik Fujian adalah kemajuan signifikan bagi angkatan laut China.

Ini memungkinkan pesawat untuk dikerahkan lebih cepat, dan memungkinkan kapal untuk membawa pesawat yang lebih berat.

Angkatan Laut AS sempat memperkirakan bahwa antara tahun 2020 dan 2040, jumlah total kapal angkatan laut China akan meningkat hampir 40%.

Sementara, pada November 2021, Departemen Pertahanan AS memperkirakan bahwa China akan melipatgandakan cadangan nuklirnya pada akhir dekade ini.

China, katanya, kemungkinan berniat untuk memiliki setidaknya 1.000 hulu ledak pada tahun 2030.

Para ahli di Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, yang menerbitkan penilaian tahunan terhadap persediaan global juga mengatakan China telah meningkatkan jumlah hulu ledaknya selama beberapa tahun terakhir.

Meski begitu China masih jauh dari persediaan 5.550 hulu ledak AS, tetapi pembangunan nuklirnya dipandang sebagai salah satu ancaman terbesar bagi supremasi militer Barat.

Rusia

Dalam data yang disajikan oleh Statista, Rusia mempunyai 830.000 anggota militer aktif pada tahun 2023. Selain itu, negara ini juga diperkuat oleh 350.000 anggota dinas cadangan dan 250.000 pasukan paramiliter.

Rusia memiliki alutsista canggih yang dioperasikan oleh berbagai matra. Pada Angkatan Udara, misalnya, Global Firepower mencatat bahwa Rusia mempunyai lebih 4.182 unit total pesawat. Selain itu, ada 1.531 unit helikopter, 537 unit helikopter serang, 524 pesawat latih, serta masih banyak lagi.

Untuk Angkatan Darat, Rusia diperkuat oleh 12.000 tank dan 3.887 MLRS (Multiple-Launch Rocket System). Sementara itu, total aset milik Angkatan Laut Rusia mencapai 598 unit, yang terdiri dari fregat, kapal patroli, korvet, kapal selam, dan kapal penghancur.

Militer Rusia terus menjadi sorotan, karena masih melakukan serangan kepada Ukraina hingga kini.

Diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin, memerintahkan militernya untuk menyerang Ukraina sejak Februari 2022. Berbagai serangan yang diluncurkan Rusia secara gamblang memperlihatkan kekuatannya.

Pada Oktober 2022, Moskow meluncurkan rudal jelajah Kh-55 dan Kh-101, yang diluncurkan dari darat dan laut. Pasukan Rusia juga berulang kali memanfaatkan sistem rudal pertahanan permukaan ke udara S-300 untuk menyasar daratan Ukraina

 

Breaking News: Laba Mandiri Naik 25% Jadi Rp12,6 T di Q1 2023

Gedung Bank Mandiri

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berhasil membukukan kinerja keuangan yang positif pada awal tahun 2023. Hal ini tercermin dari perolehan laba bersih konsolidasi pada kuartal I 2023 yang mencapai Rp 12,6 triliun, tumbuh menembus 25,2% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan, pertumbuhan laba tersebut merupakan hasil dari strategi Bank Mandiri yang berfokus pada pendekatan ekosistem bisnis baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan. Hasilnya, total aset Bank Mandiri secara konsolidasi tercatat sampai dengan akhir Maret 2023 berhasil tumbuh 10,04% secara year on year (YoY) mencapai Rp 1.908 triliun.

Hal tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit Bank Mandiri mencapai sebesar 12,36% YoY secara konsolidasi menjadi Rp 1.205 triliun. Darmawan menilai, peningkatan kredit Bank Mandiri tentunya tidak terlepas dari semakin membaiknya fundamental ekonomi Indonesia yang solid.

“Melalui pencapaian fungsi intermediasi ini, Bank Mandiri mempertegas peranan sebagai agen pembangunan yang berupaya untuk berkontribusi maksimal terhadap perekonomian di Indonesia,” ujar Darmawan di Jakarta, Selasa (18/4).

Fungsi intermediasi yang impresif tersebut, lanjut Darmawan, merata di seluruh segmen. Salah satunya antara lain kredit wholesale yang berhasil meningkat 9,09% secara YoY pada kuartal I 2023 menjadi Rp 599 triliun serta kredit ritel yang meningkat 11,92% YoY dengan realisasi mencapai Rp 327 triliun.

Darmawan menambahkan, dalam mendorong penyaluran kredit Bank Mandiri tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan inovasi layanan bagi seluruh nasabah dan stakeholder untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Upaya tersebut pun berbuah manis, terlihat dari rasio non-performing loan (NPL) bank only yang terus terjaga hingga ke level 1,70% per Maret 2023, turun dari 2,74% di periode yang sama pada tahun sebelumnya. Di samping itu, Bank Mandiri juga telah membentuk pencadangan yang cukup, tercermin dari coverage ratio yang berada di level 337% secara bank only.

Perbaikan dari sisi kualitas kredit tersebut juga berhasil menekan biaya kredit atau cost of credit (CoC). Hasilnya, posisi CoC Bank Mandiri telah berada di level terendah sepanjang sejarah yakni 1,00% per akhir Maret 2023 secara bank only, membaik dari posisi setahun sebelumnya yang sempat menyentuh level 1,45%.

“Melalui pencapaian fungsi intermediasi ini, Bank Mandiri mempertegas peranan sebagai agen pembangunan yang berupaya untuk berkontribusi maksimal terhadap perekonomian di Indonesia,” ujar Darmawan di Jakarta, Selasa (18/4).

Fungsi intermediasi yang impresif tersebut, lanjut Darmawan, merata di seluruh segmen. Salah satunya antara lain kredit wholesale yang berhasil meningkat 9,09% secara YoY pada kuartal I 2023 menjadi Rp 599 triliun serta kredit ritel yang meningkat 11,92% YoY dengan realisasi mencapai Rp 327 triliun.

Darmawan menambahkan, dalam mendorong penyaluran kredit Bank Mandiri tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan inovasi layanan bagi seluruh nasabah dan stakeholder untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Upaya tersebut pun berbuah manis, terlihat dari rasio non-performing loan (NPL) bank only yang terus terjaga hingga ke level 1,70% per Maret 2023, turun dari 2,74% di periode yang sama pada tahun sebelumnya. Di samping itu, Bank Mandiri juga telah membentuk pencadangan yang cukup, tercermin dari coverage ratio yang berada di level 337% secara bank only.

Perbaikan dari sisi kualitas kredit tersebut juga berhasil menekan biaya kredit atau cost of credit (CoC). Hasilnya, posisi CoC Bank Mandiri telah berada di level terendah sepanjang sejarah yakni 1,00% per akhir Maret 2023 secara bank only, membaik dari posisi setahun sebelumnya yang sempat menyentuh level 1,45%.

Saham CHIP Meroket 1.012%, Siapa Sosok Pemiliknya?

pembukaan bursa saham

 Perusahaan produsen sim card, PT Pelita Teknologi Global Tbk. (CHIP) mencatatkan harga saham yang meroket hingga di atas 1.000%, tepatnya 1.012% sejak pencatatannya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mengutip prospektusnya, pemegang saham pengendali CHIP adalah Andrew Seliang dan Calvin Seliang melalui PT Karya Permata Berkat Jaya (KPBJ) dengan jumlah kepemilikan 48.048.000 saham atau sebesar 79,28% dari seluruh modal disetor dan ditempatkan perseroan.

Andrew Seliang sendiri diketahui merupakan Direktur di PT Peak Sekuritas Indonesia. Berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Peak Sekuritas Indonesia aktif melakukan perdagangan produk bonds.

Andrew Seliang mengenyam pendidikan dengan meraih gelar master jurusan Internastional Business dari University of New England, Australia pada 2004, dan memiliki gelar sarjana dari jurusan Banking and Finance dari Queensland University of Technology, Australia pada 2003.

Ia memulai karirnya di PT Peak Sekuritas Indonesia pada tahun 2005 sebagai fixed income dealer. Andrew memiliki lisensi OJK sebagai broker dealer dan investment manager.

Sementara Calvin Seliang merupakan Ketua Persatuan Menembak Indonesia atau Perbakin Kepulauan Sangihe.

Calvin juga mengenyam pendidikan hingga gelar masternya di University of Technology Sydney di bidang structural engineering pada 2017. Sementara gelar sarjananya yang didapatkan di universitas yang sama di bidang engineering science pada 2014-2016. Calvin merupakan anak bungsu dari pengusaha asal Sangihe, Hendra Seliang.

Intip 6 Fitur Andalan BRImo Untuk Jalani Ramadan Tenang

BRImo e-Payment

Keberadaan produk-produk digital banking yang semakin reliabel dengan beragam fitur telah menjawab kebutuhan masyarakat. Salah satunya adalah BRImo, super app digital banking PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

Semakin digemarinya BRImo ditunjukkan dengan peningkatan transaksi pada kuartal I-2023 hingga 154,63% year-on-year (yoy) menjadi 225 juta transaksi finansial.

Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto menambahkan bahwa jumlah tersebut juga diiringi dengan peningkatan volume transaksi BRImo yang tumbuh sebesar 144,66% yoy menjadi Rp 322,83 triliun. Dari sisi jumlah user juga terus mengalami peningkatan dan telah tembus 26,3 juta pengguna BRImo.

Dia menjelaskan pertumbuhan BRImo tak lepas dari 100 fitur lebih yang terhubung dengan berbagai aggregator/biller terbaik. BRI juga memberikan killer features yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi. Adapun fiturnya adalah Digital Saving, Registrasi BRImo, Fast Menu, Tarik Tunai Tanpa Kartu, dan Personal Financial Management.

“Saat ini BRI juga tengah menyiapkan beragam fitur-fitur menarik yang mengedepankan pada ecosystem transaction di dalam BRImo. Oleh karenanya, BRI optimis transaksi digital melalui BRImo akan terus meningkat,” tambah Andrijanto dikutip dari siaran pers, Selasa (18/4/2023).

Dari lebih 100 fitur BRImo, sepanjang bulan Ramadan dan pada periode libur Lebaran ini, nasabah dapat memanfaatkan 6 fitur unggulan ini:

1. Transfer THR

Bagi-bagi THR tanpa ribet dengan transfer menggunakan BRImo. THR pun bisa langsung meluncur ke tujuan.

2. Fitur Top Up Pulsa/Paket Data

Lancar streaming kajian selama Ramadan, dengan fitur beli pulsa dan top up paket data di BRImo.

3. Bayar Zakat dengan Fitur Donasi

Bayar zakat kapan dan di mana saja lewat fitur donasi di BRImo. Ramadan tenang, ibadah lancar.

4. Fitur Tarik/Setor Tunai Tanpa Kartu

Tarik dan setor tunai praktis dan lebih aman tanpa kartu pake BRImo.

5. Fitur Bayar Pake QRIS

Untuk transaksi tanpa ribet dengan scan pake fitur QRIS di BRImo, lebih praktis meskipun berbeda-beda kebutuhan transaksinya.

6. Fitur KAI

Bisa bayar tiket kereta api di fitur KAI dengan cepat dan mudah lewat BRImo. Caranya dengan membuka BRImo, klik fitur KAI, masukkan kode bayar yang ada di KAI Access, dan transaksi dapat dilakukan.

Heboh Larangan Karyawan Pakai Hijab, Sarinah Buka Suara

Wajah Baru Mal Sarinah usai Direnovasi (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Andre Rosiade sempat menyebut bahwa ada karyawan PT Sarinah (Persero) yang dilarang menggunakan hijab.

Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati merespon bahwa informasi tersebut tidak benar. Sebab, tidak ada kebijakan perseroan yang mengatur larangan hijab bagi karyawan.

Menurutnya, perseroan mendukung setiap perbedaan dan keberagaman para karyawannya, dan berupaya membalut Bhineka Tunggal Ika dalan penerapan di setiap kebijakannya.

“Kami di Sarinah ini sangat berusaha membalut Bhineka Tunggal Ika. Jadi dari Sarinah sendiri tidak ada kebijakan untuk karyawan Sarinah,” ujarnya saat ditemui di Gedung Sarinah, Senin malam (17/4).

Fetty mengungkapkan, perseroan sangat menghormati dan menghargai keberagaman agama dan budaya di internal lingkunhan Sarinah. Sehingga, kebijakan yang diskriminatif semacam pelarangan jilbab itu pastinya tidak bisa dilakukan.

Fetty menyebut, keberagaman budaya san agama dilakukan di seluruh level karyawan, mulai level manajer umum (GM), wakil presiden (VP), dewan direksi Sarinah, hingga ke pegawai toko.

“Jadi, bisa lihat direktori retail kita juga sangat beragam, teman-teman di level VP, level GM, sampai di karyawan admin, sampai di toko pun sangat beragam,” sebutnya.

Fetty menambahkan, perseroan memberikan kesempatan kepada semua karyawan agar bisa mengenakan atribut agama masing-masing. Keberagaman juga dapat terlihat di beberapa kegiatan yang mencerminkan sikap toleransi pada setiap agama.

“Jadi kita lihat juga beberapa kegiatan-kegiatan yang memang tidak ada sama sekali ada unsur larangan atau batasan-batasan mengenai cara-cara keagamaan,” pungkasnya.