– Amazon memastikan masuk ke arena perang Artificial Intelligence bersama raksasa teknologi lain seperti Google dan Microsoft. CEO Andy Jassy mengatakan perusahaan akan berinvestasi besar-besaran pada teknologi tersebut.
Dalam suratnya kepada pemegang saham, Jassy menjelaskan investasi itu akan dilakukan pada large language models (LLMs) dan AI generatif. Nama terakhir merupakan teknologi yang juga mendukung chatGPT dan sejenisnya.
Jassy menuliskan Amazon telah mengerjakan model LLMs nya sendiri beberapa waktu terakhir. Teknologi itu diakini bisa meningkatkan pengalaman para pelanggannya.
“Kami telah mengerjakan LLM sendiri untuk sementara waktu, percaya akan mengubah dan meningkatkan hampir tiap pengalaman pelanggan dan akan terus berinvestasi secara substansial pada model ini di semua pengalaman konsumen, penjual, merek, dan kreator kami,” tulis Jassy, dikutip dari CNN Internasional, Senin (17/4/2023).
Tujuan Amazon adalah menawarkan chip machine learning yang murah. Dengan begitu, dia mengatakan perusahaan kecil dan besar bisa melatih dan menjalankan LLMs pada produksinya.
Kepada CNBC Internasional, Jassy menjelaskan model bahasa yang bagus biasanya berharga miliaran dolar. Sebagian besar perusahaan tidak ingin melaluinya.
“Apa yang ingin mereka lakukan adalah ingin mengerjakan model dasar yang sudah besar dan hebat, kemudian memiliki kemampuan untuk menyesuaikannya untuk tujuan mereka sendiri,” ungkapnya.
Minggu lalu, Amazon meluncurkan layanan baru bernama Bedrock. Ini adalah membuat model dasar dari AI21 Labs, Anthropic, Stability AI, dan Amazon bisa diakses melalui API.
ChatGPT seakan jadi awal perang AI ini terjadi. Usai jadi viral dalam beberapa bulan setelah diluncurkan, sejumlah perusahaan teknologi mulai melirik AI.
Beberapa perusahaan yang diketahui berinvestasi pada AI adalah Google, Facebook dan Microsoft. Ketiganya telah mengumumkan fokus pada pengembangan AI generatif, di mana bisa membuat esai, cerita, dan visual menarik sebagai respon dari permintaan pengguna.